MusliModerat - Saat mengisi ceramah di kampus Unnes Semarang, 5 Desember yang lalu, Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri menyinggung kelompok yang mengatasnamakan Islam tapi pekerjaannya kerap mengusik pemerintah.
Habib Ali mengatakan, siapapun yang membuat gaduh dan menggganggu pemerintah, meski mengaku membela agama dan memakai imamah (sorban) sejatinya dia adalah pelaku kriminal yang bodoh dan penipu.
“Orang yg memprovokasi untuk mnyerang instansi-instansi pemerintah adalah pelaku tindak kriminal, meski ia memakai imamah (Sorban), meskipun mengatasnamakan agama, meskipun mengatasnamakan membela islam" kata Habib Ali.
Sebab yang mereka lakukan adalah menghancurkan negara yang menyebabkan hancurnya lima pondasi agama yakni menjaga agama, jiwa, akal, harta dan harga diri.
“Tugas negara adalah melindungi lima hak dasar universal (kulliyyatul khams): hak beragama, hak hidup, hak berpikir, hak mendapatkan kehormatan dan hak mengelola harta. Jika negara hancur, maka lima hak dasar ini tidak mungkin bisa didapatkan oleh masyarakat,” tuturnya.
Simak videonya :
Habib Ali mengatakan, siapapun yang membuat gaduh dan menggganggu pemerintah, meski mengaku membela agama dan memakai imamah (sorban) sejatinya dia adalah pelaku kriminal yang bodoh dan penipu.
“Orang yg memprovokasi untuk mnyerang instansi-instansi pemerintah adalah pelaku tindak kriminal, meski ia memakai imamah (Sorban), meskipun mengatasnamakan agama, meskipun mengatasnamakan membela islam" kata Habib Ali.
Sebab yang mereka lakukan adalah menghancurkan negara yang menyebabkan hancurnya lima pondasi agama yakni menjaga agama, jiwa, akal, harta dan harga diri.
“Tugas negara adalah melindungi lima hak dasar universal (kulliyyatul khams): hak beragama, hak hidup, hak berpikir, hak mendapatkan kehormatan dan hak mengelola harta. Jika negara hancur, maka lima hak dasar ini tidak mungkin bisa didapatkan oleh masyarakat,” tuturnya.
Simak videonya :
“Orang yg memprovokasi untuk mnyerang instansi-instansi pemerintah, mski ia memakai imamah sprti saya, adalah pelaku tindak kriminal...”— #jalanku (@thoriqatuna) December 6, 2019
A Thread
... pic.twitter.com/gmGM6rwKKc