
Bicara mengenai inovasi, anak muda Indonesia juga banyak membuat banyak hal-hal baru. Sayangnya, langkah mereka harus terganjal oleh berbagai faktor dari dalam negeri. Miris, mengingat karya mereka bisa saja bersaing di kancah international. Berikut merupakan ulasan mengenai para anak bangsa yang mimpinya harus dihancurkan oleh bangsanya sendiri.
Film Siti, Tidak Pernah Tayang di Bioskop
Film garapan Eddie Cahyono ini memenangkan banyak penghargaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya, menjadi film terbaik dalam ajang FFI tahun 2015. Tapi nasib dari film yang satu ini sangat miris, pasalnya sampai sekarang film ini tidak pernah tayang di bioskop. Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Siti yang berjuang menghadapi kerasnya kehidupan karena suaminya yang mengalami cacat fisik saat bekerja.

Arfian dan Arie, karena bukan sarjana karyanya dianggap remeh
Entah apa yang dipikirkan oleh pemerintah, karena hanya lulusan SMK, karya kakak beradik ini tidak dianggap di Indonesia. Padahal mereka dapat membuat sebuah desain sebuah komponen pesawat terbang yang diakui oleh dunia. Bahkan karya mereka telah mengalahkan lulusan Ph.D Swiss dan insinyur Oxford.

TV merek Maxreen yang harus dimusnahkan
Seperti halnya Arfian dan Arie, Kusrin belajar otodidak masalah membuat TV. Dimulai saat dia bekerja di sebuah reparasi Televisi. Lama kelamaan Kusrin mencoba merakit Televisinya sendiri. Alhasil jadilah sebuah TV bermerek Maxreen. TV tersebut dijual dengan harga yang sangat terjangkau untuk masyarakat. Namun yang terjadi malah produk buatan Kusni harus dimusnahkan.

Mobil Listrik Selo, dikembangkan tetangga sebelah
Hanya karena tidak layak uji emisi, mobil rakitan anak bangsa harus gagal dipasarkan di Indonesia. Akibat tidak memenuhi standart yang ada di Indonesia, mobil ini hanya dianggap sebagai prototype gagal oleh pemerintah. Alhasil, mobil buatan Ricky Elson ini harus diakusisi oleh Malaysia.

Kompor Biomassa, sama sekali tidak terkenal di negeri sendiri
Seorang dosen fakultas MIPA di malang, membuat sebuah terobosan dengan menciptakan kompor biomassa. Kompor tersebut sangat ramah lingkungan bahkan mengeluarkan emisi lebih rendah dari yang ditetapkan oleh WHO. Dengan berbahan bakar kayu atau serabut kelapa sawit, nyala api kompor ini tidak kalah dengan kompor berbahan bakar minyak tanah.

Itulah karya-karya anak bangsa yang tidak diindahkan oleh pemerintahnya sendiri. Padahal potensi mereka sangat besar bahkan bisa mengharumkan nama Indonesia sendiri. Mereka hanya butuh bimbingan dan pengakuan atas hasil karya yang mereka ciptakan. Bukannya malah dianggap karya yang gagal.